• Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • Youtube

About me

Let me introduce myself


A bit about me

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Profile

Subhan Zainal Abidin

Personal info

Subhan Zainal Abidin

Ganbatte kudasai.

Birthday: 06 MARCH 1994
Phone number: 08121343213
Website: kesmassehat.blogspot.co.id
E-mail: subhanzainal2@gmail.com

RESUME

Know more about my past


Employment

  • 2015-future

    Mutation Media @ Web Developer

    Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

  • 2011-2014

    Websoham @ Exclusive Admin

    Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

  • 2009-2011

    Templateclue.com @ Lead Developer

    Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Education

  • 2015

    University of Engineering @Level

    Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

  • 2013-2014

    College of Awesomeness @ passed

    Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

  • 2009-2013

    College of Informatics @ graduated

    Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Skills & Things about me

photographer
86%
html & css
Punctual
91%
illustrator
Web Developer
64%
wordpress

Portfolio

My latest projects


Tuesday 5 August 2014

RESUME PANCA INDERA

RESUME PANCA INDERA

                                                                                    Nama : Subhan Zainal Abidin
                                                                                    Nim     : G1B012026
                                                                                    Kelas   : Kesmas 12 B

Pada manusia terdapat lima indera yang berperan untuk mengenali dunia luar yang dikenal dengan panca indera. Indera manusia terdiri dari mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah. Setiap alat indra mempunyai fungsinya masing-masiang, seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk penciuman, kulit untuk peraba, dan lidah untuk pengecapan.

1.    Indera Penglihat (Mata)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
a.      Bagian-bagian mata:
1.      Bola mata

Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini, dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
Ø  Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan yang disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.
Ø  Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
Ø  Retina, merupakan lapisan yang peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
2.      Kotak mata
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis.Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis.Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.
3.      Otot mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
b.      Proses penginderaan
Penglihatan mulai dengan radiasi elektromagnetik dari obyek yang memancar atau refleks.Gelombang elektromagnetik dapat diukur dan diklasifikasikan dalam bentuk jarak dari puncak dari satu gelombang ke puncak dari gelombang berikutnya yang disebut dengan panjang gelombang. Beberapa radiasi elektromagnetik mempunyai panjang gelombang sepanjang 10 trilyun meter, beberapa mempunyai panjang gelombang ratusanmeter, dan semua panjang gelombang terjadi diantara panjang gelombang-gelombang tadi. Rentang panjang gelombangj disebut dengan spektrum elektromagnetik.
Cahaya masuk ke mata melalui pupil (biji mata), melewati kornea, lensa, dan bagian dalam dari bola mata langsung ke sel batang dan sel kerucut dari retina di bagian belakang bola mata.Transduksi energi fisik kedalam reseptor potensial terjadi dalam basilus dank onus. Infuls-infuls saraf kemudian menggerakkan sel lain dari retina yaitu ganglion, ganglion membawa infuls-infuls tentang kejadian visual dalam lingkungan bergerak ke otak sepanjang saraf optik.
c.       Kelainan pada mata
Berbagai macam kelainan penglihatan terjadi apabila unsur-unsur sistem optik tidak menunjang. Beberapa kelainan pada mata antara lain hipermetropi (rabun dekat), miopi (rabun jauh), presbiopi (penyakit mata karena proses penuaan), katarak (cacat mata), asigmatisma (kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama).
2.  Indera Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
a.      Bagian-bagian telinga
1.      Telinga luar
Telinga luar meliputi daun telinga (pinna), liang telinga (meatus auditorius eksternus), dan saluran telinga luar. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang rawan yang dilapisi kulit tipis.Di dalam saluran ini terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga.Bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut.Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam.
2.      Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran yaitu martir (malleus) menempel pada gendang telinga, tulang landasan (incus),kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang, dan tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Muara tuba eustachi yang menghubungkan ke faring juga berada di telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telingaakan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
3.      Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.Ada lima bagian utama dari labirin membran, yaitu tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus, sakulus dan koklea atau rumah siput. Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang.
Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ korti.
b.      Proses pengideraan
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls).Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
c.    Kelainan pada telinga
Beberapa kelainan pada telinga yaitu tuli (ketidakmampuan telinga untuk mendengarkanbunyi atau suara), congek (infeksi pada bagian telinga yang tersembunyi ditengah-tengah), oritis eksterna (suatu infeksi pada saluran telinga), perikondritis (infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar), eksim(peradangan kulit pada telinga luar dan saluran telinga),Cedera pada telinga luar (misalnya pukulan tumpul) bisa menyebabkan memar diantara kartilago dan perikondrium. 

3.  Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang.
a.      Bagian-bagian kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel yaitu:
Ø  Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.
Ø  Stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.
Ø  Stratum lusidum merupakan lapisan yang transparan.
Ø  Stratum korneum merupakan lapisan yang paling luar.
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
b.    Proses penginderaan
Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin,tekanan, dan nyeri.Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebutditerima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan keotak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya,kita merasakan adanya suatu rangsang.Otak pun memerintahkantubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.
c.       Kelainan pada kulit
Kulit merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu berhubungandengan lingkungan sekitar.Oleh karena itu, kulit mudah terluka sertaterserang jamur dan bibit penyakit lainnya.Beberapa penyakit kulityang sering kita temui yaitu jerawat, panu, kadas, biang keringat, skabies, dan eksim.
4.  Indera Pengecap (Lidah)
Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan bermacam-macam rasa.Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
a.      Bagian-bagian lidah
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1.      Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.
2.      Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.
3.      Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah:
1.      Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.
2.      Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
3.      Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim amilase (ptialin).Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga, dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah.
b.      Proses penginderaan
Makanan atau minumanyang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa iniditeruskan ke pusat saraf pengecap di otak.Selanjutnya, otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenismakanan atau minuman.
c.       Kelaianan pada lidah
1.      Oral candidosis.  Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.
2.      Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak ditemukan pada penderita anemia.
3.      Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
4.      Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.
5.      Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan.

5.  Indera Pembau (Hidung)
Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia dewasa, karena dengan indera ini bayi dapat mengenali ibunya.Indera penciuman manusia dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda.Indera pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
a.      Bagian-bagian hidung
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis.Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
1.      Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan palate. Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung- ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga hidung bagian atas. dapat membau dengan baik.
2.      Mucous membrane, berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.
b.      Proses penginderaan
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara.Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau (smell receptors).Reseptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta.Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak, bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.
c.       Kelainan pada hidung
Kelainan-kelainan pada hidung yaituAngiofibroma Juvenil (tumor jinak pada hidung bagian belakang atau tenggorokan bagian atas, yang mengandung pembuluh darah),Papiloma Juvenil (tumor jinak pada kotak suara atau laring), Rhinitis Allergica(peradangan hidung karena alergi), Sinusitis(peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung), Salesma daninfluenza(infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus), Anosmia (gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau).

Kesimpulan
Indera manusia terdiri dari mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah. Setiap alat indra mempunyai fungsinya masing-masiang, seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk penciuman, kulit untuk peraba, dan lidah untuk pengecapan.
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera. Kelainan pada mata yaitu presbiopi, hipermetropi, miopi, astigmatisma, katarak, dan lain sebagainya.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. kelainan pada telinga yaitu tuli, congek, otitis eksterna, perikondritis, eksim, cidera, tumor, kanker, dan lain sebagainya.
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis. Kelainan pada kulit yaitu jerawat, panu, kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain sebagainya.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Kelainan pada lidah yaitu oral candidosis, atropic glossitis, geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis, dan lain sebagainya.Indera pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Kelainan pada hidung yaitu angiofibroma juvenil, papiloma juvenil, rhinitis allergica, sinusitis, salesma dan influensa, anosmia.

Friday 4 April 2014

Jamkesda Jadi BPJS, Penderita Tumor Tak Bisa Lanjutkan Pengobatan

Jamkesda Jadi BPJS, Penderita Tumor Tak Bisa Lanjutkan Pengobatan

BPJS Info-BEKASI  Berakhirnya Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Nasional (BPJS) memaksa Nurida (36) menghentikan pengobatan tumornya. Sebab, Jamkesda tak berlaku, sementara dia belum sempat mendaftar BPJS karena kondisinya.












“Sejak Jamkesda sudah tidak berlaku lagi, pengobatan berhenti. Sekarang saya terus berusaha dengan pengobatan alternatif,” ujar Nurida di kediamannya yang berlokasi di Bintara pada Rabu (2/4/2014). Nurida menderita tumor jenis miningioma sejak 2010. Sampai saat ini, Nurida telah dioperasi sebanyak dua kali. Pada operasi pertama, Nurida menghabiskan dana sekitar Rp 50 juta dengan menggunakan dana pribadi.

Sedangkan pada operasi kedua pada 2013, Nurida mendapat bantuan dari program Jamkesda. Nurida menjelaskan, dirinya belum sempat mengurus BPJS karena pengurusannya yang tidak dapat diwakilkan. Nurida juga mengaku sudah lelah dengan perawatan rumah sakit dan lebih memilih pengobatan alternatif. Kini Jamkesda tidak berlaku dan dirinya belum mendaftar BPJS.
Semua hartanya telah digunakan untuk biaya pengobatan. Termasuk rumahnya dan rumah orangtuanya. “Sudah cukup saya merepotkan keluarga,” ujarnya. Berada dalam kesulitan seperti itu, Nurida mengaku belum pernah menerima bantuan dari Pemerintah Pusat. Belum ada pihak dari pemerintah yang berkunjung untuk memberi bantuan. Bantuan yang ia terima selama ini kebanyakan berupa doa dari warga sekitar. “Enggak ada, pemerintah, atau caleg pun enggak ada kasih bantuan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, BPJS Kesehatan merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yakni tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial yang bertujuan menjamin seluruh rakyat dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dengan layak. Keberadaan SJSN diharapkan akan melindungi masyarakat dari risiko ekonomi ketika sakit, mengalami kecelakaan kerja, pada hari tua dan pensiun, serta kematian.

Monday 24 March 2014

Serikat Pekerja Desak Pemerintah Audit BPJS Kesehatan

Serikat Pekerja Desak Pemerintah Audit BPJS Kesehatan


Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan, audit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan belum dilaksanakan oleh pemerintah. Padahal kedua BPJS itu sudah berubah menjadi badan hukum publik.
Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, meski BPJS Kesehatan telah beroperasi hampir tiga bulan namun ada dugaan kondisi di lapangan banyak masyarakat yang tidak terlayani dengan baik. Hal ini karena manajemen keuangan yang amburadul dan tidak transparan di BPJS Kesehatan.
Padahal penyertaan modal awal dari pemerintah mencapai Rp 500 miliar dari yang direncanakan Rp 2 triliun untuk operasi BPJS Kesehatan.
"Oleh karena itu perlu dilakukan audit keuangan BPJS Kesehatan paling lambat awal April 2014 yang meliputi audit aset BPJS Kesehatan, jumlah iuran Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang diterima per 1 Januari 2014, posisi penyertaan modal awal Rp 500 miliar, audit kinerja dan keuntungan dari BPJS Kesehatan," tutur Said, dalam keterangan yang diterbitkan, Minggu (23/3/2014).
Said mengatakan, audit keuangan BPJS Kesehatan yang diumumkan secara terbuka kepada masyarakat dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada BPJS Kesehatan. Selain itu, masyarakat dapat memahami persoalan yang mengakibatkan buruknya pelayanan BPJS Kesehatan.
Menurut Said, saat ini ada pasien yang ditolak berobat di rumah sakit, pembatasan jumlah dan mutu obat, dan pasien penyakit kronis datang bolak balik ke rumah sakit hanya karena pengambilan obat yang dibuat secara bertahap.
Hal ini juga diperparah dengan sistem tarif yang murah dari BPJS Kesehatan kepada provider rumah sakit dan klinik. Lalu transfer dana PBI yang tidak langsung ke BPJS Kesehatan tapi melalui Kementerian Kesehatan sehingga memperpanjang birokrasi dan membuka celah terjadinya korupsi terhadap dana PBI sebesar Rp 19 triliun per tahun.
Oleh karena itu, Said menilai, calon presiden baru terpilih harus mempunyai kemauan bahwa operasional dan transfer dana PBI harus langsung di bawah presiden.
Selain itu, calon presiden baru harus mempunyai kebijakan kalau seluruh buruh, iuran jaminan kesehatannya dimasukkan dalam kelompok PBI sehingga buruh tidak perlu membayar iuran jaminan kesehatan. Sedangkan pengusaha tetap mempunyai kewajiban membayar iuran jaminan kesehatan sebesar 4% per bulan.
(Agustina Melani)

Sumber: http://bisnis.liputan6.com/

TUGAS EPM

TUGAS EPM

MUMPS
Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Menular




Oleh :
1. Sahida Woro Palupi               G1B012021
2. Dhika Kusumasari Barus      G1B012024
3. Subhan Zainal Abidin            G1B012026



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO

2014



BAB I
PENDAHULUAN

Gondong atau mumps adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi paramyxovirus, Virus ini ditularkan melalui percikan ludah yang berasal dari bersin atau batuk penderita atau karena bersentuhan langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah penderita. Gejala awal biasanya muncul 2-3 minggu setelah infeksi yaitu sakit kepala, nyeri otot, demam ringan dan malaise. Setelah itu, terjadi pembengkakan pada salah satu atau kedua kelenjar parotis (Paddock, Mike. 2011).
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit gondong. Virus ini biasanya menyebabkan penyakit ringan pada anak-anak, namun dapat pula terjadi pada orang dewasa. Penyakit gondong juga dapat menyebabkan komplikasi, seperti meningitis, radang pangkreas, oophoritis dan orchitis. Gondong dapat dicegah dengan imunisasi MMR.
Secara tipikal penyakit ini dimulai dengan bengkak yang sangat menyakitkan pada daerah dekat telinga. Gondong yang juga dikenal dengan parotitis epidemika telah mengalami penurunan jumlah kasus setelah ditemukan vaksin pada tahun 1967. Kasus yang dilaporkan menurun 98% jika dibandingkan dengan era sebelum vaksin. Penyakit ini biasanya terjadi pada akhir musim dingin dan awal musim semi. Sebelum era vaksin, epidemik mumps terjadi 3-4 tahun (Dayan Gustavo, 2008).


BAB II
PERMASALAHAN

Infeksi penyakit mumps tersebar luas di seluruh dunia. Baru-baru ini, wabah telah terjadi di negara-negara wajib imunisasi seperti Inggris, Irlandia, Austria, Spanyol, Amerika Serikat, Kanada dan lain-lain (Karcheva, 2010).
Sebanyak 6.584 kasus mumps di Amerika dilaporkan pada tahun 2006, dengan 76% terjadi diantara Maret dan Mei, namun tidak ada kematian yang dilaporkan. Kejadian nasional mumps adalah 2,2 per100.000. Wabah juga telah dilaporkan di Jerman, Inggris, Kanada. Namun, dibandingkan dengan negara-negara lain, angka kejadian di AS sebenarnya masih relatif kecil, meskipun tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan. Di Inggris, pada tahun 2004-2006 dilaporkan wabah penyakit mumps sebanyak lebih dari 70.000 kasus (Dayan Gustavo, 2008).
Setelah pengenalan vaksin mumps pada tahun 1967, kasus yang dilaporkan turun sebesar 98%, dari 152.209 kasus pada tahun 1968 menjadi 2982 kasus, pada tahun 1985. Pada tahun 2006 di Lowa terjadi wabah mumps sebanyak 216. Ini merupakan jumlah kasus terbesar di Amerika Serikat yang dilaporkan sejak 1988. Pada tahun 1991, Lowa menetapkan bahwa 2 dosis vaksin gondong diperlukan untuk semua anak (Dayan Gustavo, 2008). 
  

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Pengertian Penyakit Mumps
Mumps merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini di Indonesia disebut gondongan atau radang kelenjar gondok, disebut juga  parotitis infektiosa. Adapun biasanya kelenjar  yang terkena adalah kelenjar parotis, kelenjar sublingualis dan kelenjar submaksilaris di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah (Chin, 2000).

B.       Keluhan penyakit dan gejala
Penyakit mumps memiliki keluhan dan gejala umum, seperti: demam, hilang nafsu makan, lelah dan sakit kepala diikuti dengan pembengkakan dan rasa sakit pada kelenjar liur. Satu atau lebih banyak kelenjar liur parotid (yang terletak dalam pipi, dekat garis rahang, di bawah telinga) paling sering terlibat. Hampir sepertiga dari orang yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala apapun. Gondong biasanya suatu penyakit yang lebih parah di kalangan penderita yang terinfeksi setelah akil balig. Komplikasi dari gondong jarang terjadi dan dapat termasuk peradangan otak (ensefalitis), selaput otak dan tulang punggung (meningitis), buah pelir (orkitis), ovari (ooforitis), payudara (mastitis), keguguran spontan dan kehilangan pendengaran. Kemandulan (tidak mampu beranak) pada kaum pria amat jarang (Chin, 2000).
Terjadi  orchitis unilateral dan menyerang 20-30%  dari laki-laki setelah usia pubertas. Sedangkan pada wanita dapat terjadi mastitis yang mengenai sekitar 31% dari wanita berusia 15 tahun ke atas walaupun dapat terjadi sterilitas namun kasusnya sangat jarang. Kira-kira 40-50% infeksi oleh virus mumps ini dapat menimbulkan gejala pada saluran pernafasan terutama pada anak usia di bawah 5 tahun. Tidak semua parotitis disebabkan oleh infeksi virus  mumps, namun infeksi oleh organisme lain yang juga menyebabkan timbulnya parotitis tidak muncul dalam skala KLB seperti halnya pada infeksi oleh virus  mumps.  Infeksi  mumps  dapat menyebabkan hilangnya pendengaran sensorineural dengan insidensi  kejadian 5/100.000 kasus. Ensefalitis dapat juga terjadi tetapi sangat jarang (1-2/10.000 kasus); pankreatitis biasanya ringan terjadi  pada 4% dari penderita. Diduga pankreatitis ini dapat menyebabkan terjadinya diabetes, namun belum terbukti (Chin, 2000).
 Gejala sisa yang permanen berupa paralysis, kejang dan hidrosefalus sangat jarang, seperti halnya kematian pada penderita mumps juga sangat jarang terjadi. Mumps yang terjadi pada trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan terjadinya keguguran, namun belum terbukti infeksi mumps dapat menyebabkan kecacatan pada janin. Infeksi akut oleh virus mumps   dibuktikan dengan adanya  kenaikan titer antibodi IgG secara bermakna dari serum akut dan serum konvalesens (Chin, 2000).

C.       Pemeriksaan penunjang diagnostik
Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak diperlukan untuk menetapkan diagnosis pada kasus khas seperti parotitis yang bernanah, tumor, dll. Pada kasus tanpa parotitis, pemeriksaan laboratorium dapat membantu dalam menetapkan diagnosis. Beberapa pemeriksaan yang menunjang dalam diagnosis penyakit gondong yaitu: Isolasi dan Identifikasi Virus, Uji Serologi dengan metode Hemaglutinin Inhibition (HI) test atau Enzyme linked Immunosorbent Assay (ELISA) (Brooks, 2002).
Kekebalan terhadap mumps dapat diketahui dengan pemeriksaan EIA, IFA atau tes netralisasi. Virus dapat diisolasi dari mukosa buccal, 7 hari sebelum dan 9 hari sesudah terjadi pembesaran kelenjar ludah. Virus dapat juga diisolasi dari air seni 6 hari sebelum dan 15 hari sesudah terjadinya parotitis (Chin, 2000).

D.      Etiologi
Penyebab penyakit mumps adalah virus Paramyxovirus. Virus ini anggota dari famili Paramyxoviridae, genus Paramyxovirus. Memiliki sifat antigenisitasnya sama dengan Parainfluenza virus. Setelah virus masuk kedalam tubuh, virus akan menuju epitel saluran pernafasan untuk memperbanyak diri kemudian virus menyebar ke seluruh tubuh melalui saluran getah bening menuju kelenjar ludah dan organ lainnya termasuk susunan saraf pusat (otak dan saraf spinal), pankreas, indung telur (ovarium), dan buah zakar (testis) sehingga dapat menyebabkan komplikasi, seperti meningitis, radang pangkreas, oophoritis dan orchitis. Waktu yang diperlukan virus untuk memperbanyak diri hingga menimbulkan gejala sekitar 12-24 hari (Chin, 2000).
E.       Cara pencegahan
Pencegahan penyakit gondong dapat dilakukan dengan penyuntikan vaksin. Vaksinasi gondongan merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Vaksin gondongan biasanya terdapat dalam bentuk kombinasi dengan campak dan rubella disebut dengan vaksin MMR (Measless, Mumps, Rubella) yang disuntikkan melalui otot paha atau lengan atas (Chin, 2000).
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah gondong adalah:
·         Mencuci tangan dengan baik dan menggunakan sabun
·         Mengajarkan pola hidup bersih kepada anak
·         Tidak membagi peralatan makan
·         Membersihkan permukaan meja, gagang pintu, mainan yang sering disentuh secara teratur dengan menggunakan sabun dan air, atau dengan menggunakan tisu pembersih (Alfreds, 1983).

F.        Cara pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk penderita penyakit gondong. Pengobatan ditujukan untuk mengurangi keluhan (simptomatis) dan istirahat selama penderita panas serta pembengkakan kelenjar (parotis). Obat yang dapat digunakan adalah pereda panas dan nyeri (antipiretik dan analgesik) misalnya Parasetamol dan sejenisnya, Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena memiliki resiko terjadinya sindroma reye (bisa karena pengaruh aspirin pada anak-anak). Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis, sebaiknya penderita menjalani istirahat ditempat tidur. Rasa nyeri dapat dikurangi dengan melakukan kompres Es pada area testis yang membengkak tersebut.
Penderita yang mengalami serangan virus pada organ pancreas (pankreatitis), dimana menimbulkan gejala mual dan muntah sebaiknya diberikan cairan melalui infus. Pemberian kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis. Terhadap virus itu sendiri tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba, sehingga pengobatan hanya berorientasi untuk menghilangkan gejala sampai penderita kembali baik dengan sendirinya.
Penyakit gondongan sebenarnya tergolong dalam “self limiting disease” (penyakit yang sembuh sendiri tanpa diobati). Penderita penyakit gondongan sebaiknya menghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam supaya nyeri tidak bertambah parah, diberikan diet makanan cair dan lunak. Pada pemberian imunomodulator belum terdapat laporan penelitian yang menunjukkan efektifitasnya (Alfreds, 1983).

G.      Rehabilitasi
Rehabilitasi pada penyakit mumps dapat dilakukan dengan memperbanyak waktu istirahat pada penderita dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah untuk menghindari penularan pada orang lain. Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis, sebaiknya penderita menjalani istirahat dan berbaring ditempat tidur. Rasa nyeri dapat dikurangi dengan melakukan kompres es pada area testis yang membengkak tersebut. Penderita penyakit mumps sebaiknya menghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam supaya nyeri tidak bertambah parah, serta diberikan makanan yang bersifat cair dan lunak (Alfreds, 1983).

H.      Prognosis
Mumps sebenarnya tergolong dalam "self limiting disease" yaitu penyakit yang bisa sembuh sendiri dan jarang berlanjut menjadi kronis, sehingga prognosisinya baik. Kematian dan komplikasi akibat penyakit mumps sangat jarang terjadi (Alfreds, 1983).
Lima sampai sepuluh persen penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh total. Satu di antara 400 – 6.000 penderita yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah dan tidak enak badan
Jika dibandingkan dengan campak atau cacar air, gondongan tidak terlalu menular. Kebanyakan penyakit ini menyerang anak-anak yang berumur lebih dari 2 tahun. Jika seorang pernah menderita gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan seumur hidupnya. Daerah yang sering terkena serangan biasanya adalah kelenjar parotis/pipi, yaitu kelenjar ludah yang terletak diantara telinga dan rahang. Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara, dan organ lainnya. Masa inkubasi adalah 12 – 24 hari.
Hampir semua yang gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar dua minggu. Komplikasi bisa terjadi pada organ selain kelenjar liur, terutama jika infeksi terjadi setelah masa pubertas. Komplikasi bisa terjadi sebelum, selama, maupun sesudah kelenjar air liur membengkak; atau terjadi tanpa disertai pembengkakan kelenjar air liur (Chin, 2000).



BAB IV
PENUTUP

Gondong adalah penyakit menular akut, yang banyak menyerang anak-anak dan orang dewasa yang disebabkan oleh paramyxuvirus, Infeksi penyakit gondong tersebar luas di seluruh dunia. Baru-baru ini, wabah telah terjadi di negara-negara wajib imunisasi seperti Inggris, Irlandia, Austria, Spanyol, Amerika Serikat, Kanada dan lain-lain.
Hal yang sering terjadi pada penyakit gondong adalah pembengkakan dan nyeri pada kelenjar parotid. pembengkakan biasanya didahului dengan demam ringan dan malaise, penyakit gondong dapat menyebabkan komplikasi seperti orchitis, pankreakitis. Pencegahan dilakukan dengan pemberian imunisasi MMR yang menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan, hal itu merupakan pendekatan terbaik untuk mengurangi angka kesakitan dan  kematian yang terjadi akibat penyakit gondong.
Tidak ada pengobatan khusus untuk penderita penyakit gondong, Pengobatan hanya berorientasi untuk menghilangkan gejala sampai penderita kembali baik dengan sendirinya. Rehabilitasi pada penyakit gondong dapat dilakukan dengan memperbanyak waktu istirahat pada penderita dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah untuk menghindari penularan pada orang lain. Mumps sebenarnya tergolong dalam "self limiting disease" yaitu penyakit yang bisa sembuh sendiri, dan jarang berlanjut menjadi kronis, sehingga prognosisinya baik. Kematian dan komplikasi akibat penyakit mumps sangat jarang terjadi.
  

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Alfreds, Evans. 1983. Viral Infections of Humans Epidemiologi and Control. Plenium Medical Book Company: New York
Brooks, Butel, Morse. 2002. Medical Microbiology. MC Graw Hill-Hrgler Education: Ny
Chin, James M D. 2000. Control of Communicable Diseases Manual. American Public Health Asociation: Washington
Dayan, H, Gustavo. 2008. Recant Resurgence of Mumps United States. The New
            England Journal of Medicine: England
Karcheva M. 2010. Study On Seroprevalence Of Mumps Specific IGG Antibodies 
in a Healthy Population. Journal of IMAB-Annual Proceeding (Scientific Papers) vol. 16, book : Bulgaria
Paddock Mike. 2011. What Is Mumps? What Causes Mumps?. http://www.medical newstoday.com/articles/224382.php. Diakses pada 10 maret 2014






Services

What can I do


Branding

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Web Design

Quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Donec sit amet venenatis ligula. Aenean sed augue scelerisque.

Graphic Design

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident.

Development

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident.

Photography

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod. Donec sit amet venenatis ligula. Aenean sed augue scelerisque, dapibus risus sit amet.

User Experience

Quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Donec sit amet venenatis ligula. Aenean sed augue scelerisque, dapibus risus sit amet.

Contact

Get in touch with me


Adress/Street

12 Street West Victoria 1234 Australia

Phone number

+(12) 3456 789

Website

www.johnsmith.com