Tuesday 5 August 2014
Nama
: Subhan Zainal Abidin
Nim
: G1B012026
Kelas
: Kesmas 12 B
Pada
manusia terdapat lima indera yang berperan untuk mengenali dunia luar yang
dikenal dengan panca indera. Indera manusia terdiri dari mata, telinga, hidung,
kulit, dan lidah. Setiap alat indra mempunyai fungsinya masing-masiang, seperti
mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk penciuman,
kulit untuk peraba, dan lidah untuk pengecapan.
1.
Indera
Penglihat (Mata)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk
mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah
hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata
(rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
a.
Bagian-bagian mata:
1.
Bola mata
Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis
dinding. Ketiga lapis dinding ini, dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
Ø
Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat,
berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat
transparan yang disebut kornea. Konjungtiva
adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini
berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.
Ø
Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid
merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan
oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah
refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris
yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris
bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi
sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang
masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata.
Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya
lensa.
Ø
Retina, merupakan lapisan yang peka terhadap sinar.
Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang
serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian
yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut
bintik buta.
2.
Kotak mata
Kotak mata pada tengkorak berfungsi
melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea
dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap
iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva
disebut konjungtivitis.Untuk
mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari
kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang
terdapat di bawah alis.Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam
jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam mata.
3.
Otot mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang
sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus
internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke
kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya
adalah otot obliq atas (superior) dan
otot obliq bawah (inferior).
b. Proses penginderaan
Penglihatan
mulai dengan radiasi elektromagnetik dari obyek yang memancar atau
refleks.Gelombang elektromagnetik dapat diukur dan diklasifikasikan dalam
bentuk jarak dari puncak dari satu gelombang ke puncak dari gelombang
berikutnya yang disebut dengan panjang gelombang. Beberapa radiasi
elektromagnetik mempunyai panjang gelombang sepanjang 10 trilyun meter,
beberapa mempunyai panjang gelombang ratusanmeter, dan semua panjang gelombang
terjadi diantara panjang gelombang-gelombang tadi. Rentang panjang gelombangj
disebut dengan spektrum elektromagnetik.
Cahaya masuk ke
mata melalui pupil (biji mata), melewati kornea, lensa, dan bagian dalam dari
bola mata langsung ke sel batang dan sel kerucut dari retina di bagian belakang
bola mata.Transduksi energi fisik kedalam reseptor potensial terjadi dalam
basilus dank onus. Infuls-infuls saraf kemudian menggerakkan sel lain dari
retina yaitu ganglion, ganglion membawa infuls-infuls tentang kejadian visual
dalam lingkungan bergerak ke otak sepanjang saraf optik.
c. Kelainan pada mata
Berbagai macam kelainan penglihatan terjadi apabila
unsur-unsur sistem optik tidak menunjang. Beberapa kelainan pada mata antara
lain hipermetropi (rabun dekat), miopi (rabun jauh), presbiopi (penyakit mata
karena proses penuaan), katarak (cacat mata), asigmatisma (kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata
mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama).
2. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan
sebuah organ
yang mampu mendeteksi/mengenal suara dan juga banyak berperan dalam
keseimbangan dan posisi tubuh.Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam.Telinga luar berfungsi menangkap getaran
bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga
dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan
mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
a.
Bagian-bagian telinga
1. Telinga
luar
Telinga luar meliputi daun telinga (pinna), liang
telinga (meatus auditorius eksternus), dan saluran telinga luar. Bagian
daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga
dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada
telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang
telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang rawan yang dilapisi kulit
tipis.Di dalam saluran ini terdapat banyak kelenjar
yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen
atau kotoran telinga.Bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang
memiliki rambut.Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan
suara ke telinga dalam.
2. Telinga
tengah
Bagian
ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar
seimbang. Telinga tengah meliputi gendang telinga,
3 tulang pendengaran yaitu martir (malleus) menempel pada gendang telinga,
tulang landasan (incus),kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak
sebagai satu tulang, dan tulang
sanggurdi (stapes) yang berhubungan
dengan jendela oval. Muara tuba eustachi yang menghubungkan ke faring juga
berada di telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telingaakan
disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan
menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan
tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea
atau rumah siput.
3. Telinga
dalam
Bagian
ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin
membran.Ada lima bagian utama dari labirin membran, yaitu tiga
saluran setengah lingkaran,
ampula, utrikulus, sakulus dan koklea atau rumah siput. Sakulus berhubungan
dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran,
ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya
terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang.
Koklea
mengandung organ Korti untuk
pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran
vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran
timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang
dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum
dengan saluran tengah terdapat membran
Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani
terdapat membran basiler. Dalam
saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan
membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar
tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran
tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan
dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka
terhadap rangsang bunyi ini disebut organ
korti.
b.
Proses pengideraan
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga
luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga
tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval
diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan
tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran
tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan
membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran
timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.
Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler,
yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika
rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan
(impuls).Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori
pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat
pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.
c. Kelainan pada telinga
Beberapa kelainan pada telinga yaitu tuli (ketidakmampuan telinga untuk mendengarkanbunyi atau suara), congek (infeksi pada bagian telinga yang tersembunyi
ditengah-tengah), oritis eksterna (suatu
infeksi pada saluran telinga), perikondritis (infeksi pada tulang
rawan (kartilago) telinga luar),
eksim(peradangan
kulit pada telinga luar dan saluran telinga),Cedera
pada telinga luar (misalnya pukulan tumpul) bisa menyebabkan memar diantara
kartilago dan perikondrium.
3. Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai
reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.Reseptor
untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk
tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk
rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.Kulit
berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang.
a. Bagian-bagian kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam
atau lapisan dermis. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan
sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel yaitu:
Ø Stratum
germinativum berfungsi
membentuk lapisan di sebelah atasnya.
Ø Stratum granulosum
yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan
kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum
umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin).
Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau
kecoklatan.
Ø Stratum lusidum merupakan
lapisan yang transparan.
Ø Stratum korneum
merupakan lapisan yang paling luar.
Penyusun utama dari bagian
dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan
serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga
kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah
dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan
dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga
berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot
penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan
rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang
berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan
mekanik.
b. Proses penginderaan
Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas,
dingin,tekanan, dan nyeri.Ketika kulit menerima rangsang, rangsang
tersebutditerima oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan
keotak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya,kita
merasakan adanya suatu rangsang.Otak pun memerintahkantubuh untuk
menanggapi rangsang tersebut.
c.
Kelainan pada kulit
Kulit
merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu berhubungandengan lingkungan
sekitar.Oleh karena itu, kulit mudah terluka sertaterserang jamur dan bibit
penyakit lainnya.Beberapa penyakit kulityang sering kita temui yaitu jerawat, panu,
kadas, biang keringat, skabies, dan eksim.
4. Indera Pengecap (Lidah)
Lidah
dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan
bermacam-macam rasa.Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara.Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran
yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada
parit-parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk
jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
a. Bagian-bagian
lidah
Sebagian
besar lidah tersusun atas otot rangka
yang terlekat pada tulang hyoideus,
tulang rahang bawah
dan processus styloideus
di tulang pelipis.
Terdapat dua jenis otot
pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.Lidah memiliki permukaan yang
kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila
yaitu:
1. Papila
filiformis berbentuk seperti benang halus.
2. Papila
sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.
Tunas pengecap
adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu
sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor,
sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah:
1. Bagian
depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.
2. Bagian
pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
3. Bagian
belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
Lidah
memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim amilase
(ptialin).Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula.
Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga,
dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah.
b. Proses penginderaan
Makanan atau minumanyang telah berupa larutan
di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap,
rangsangan rasa iniditeruskan ke pusat saraf pengecap di otak.Selanjutnya, otak
menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu
jenismakanan atau minuman.
c. Kelaianan
pada lidah
1. Oral candidosis.
Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.
2. Atropic glossitis. Lidah akan terlihat
licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil.
Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak
ditemukan pada penderita anemia.
3. Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah
seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin
dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
4. Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah
akan terlihat pecah-pecah.
5. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa
keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi
tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan.
5. Indera Pembau
(Hidung)
Saat
manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia dewasa, karena
dengan indera ini bayi dapat mengenali ibunya.Indera penciuman manusia dapat
mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda.Indera pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat
di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium
tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
a. Bagian-bagian hidung
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar
yang di sebut dengan nostril. Dinding pemisah di sebut dengan
septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis.Rongga hidung di lapisi
dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
1. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju
paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan.
Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan palate.
Di rongga
hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau
ujung- ujung
saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul
bersama dengan
rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di
dalam rongga
hidung bagian atas. dapat membau dengan baik.
2. Mucous membrane, berfungsi menghangatkan udara dan
melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk
menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak
paru-paru.
b. Proses
penginderaan
Indera penciuman mendeteksi zat yang
melepaskan molekul-molekul di udara.Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat
sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian
pendeteksi bau (smell receptors).Reseptor ini jumlahnya sangat banyak
ada sekitar 10 juta.Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan
di kirim ke the olfactory bulb
melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan
kemudian di proses oleh otak, bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita,
apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.
c. Kelainan pada hidung
Kelainan-kelainan
pada hidung yaituAngiofibroma Juvenil (tumor jinak pada hidung
bagian belakang atau tenggorokan bagian atas, yang mengandung pembuluh darah),Papiloma
Juvenil (tumor
jinak pada kotak suara atau laring), Rhinitis
Allergica(peradangan
hidung karena alergi), Sinusitis(peradangan sinus, yaitu
rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung), Salesma
daninfluenza(infeksi pada alat
pernapasan yang disebabkan oleh virus),
Anosmia (gangguan pada hidung
berupa kehilangan kemampuan untuk membau).
Kesimpulan
Indera
manusia terdiri dari mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah. Setiap alat indra
mempunyai fungsinya masing-masiang, seperti mata untuk penglihatan, telinga
untuk pendengaran, hidung untuk penciuman, kulit untuk peraba, dan lidah untuk
pengecapan.
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan
sinar dan warna. Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja
kamera. Kelainan pada mata yaitu presbiopi, hipermetropi, miopi,
astigmatisma, katarak, dan lain sebagainya.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran
bunyi dan untuk keseimbangan tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia,
yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. kelainan pada
telinga yaitu tuli, congek, otitis eksterna, perikondritis, eksim,
cidera, tumor, kanker, dan lain sebagainya.
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan,
panas, dingin, sakit, dan tekanan.
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut
epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis. Kelainan pada kulit
yaitu jerawat, panu, kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain
sebagainya.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang
berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan
epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa
tunas pengecap. Kelainan pada lidah yaitu oral candidosis, atropic glossitis,
geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis, dan lain sebagainya.Indera pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung,
yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Kelainan pada hidung yaitu angiofibroma
juvenil, papiloma juvenil, rhinitis allergica, sinusitis, salesma dan
influensa, anosmia.